Titik Balik Keheningan




“Aku harus memulai dari diriku sendiri dan tidak boleh berkahir pada diriku sendiri”

Lagi, malam ini tepatnya 1 Mei 2017 penulis kembali berkutat dengan lembaran putih di dalam layar laptop. Penulis kembali bersenggama dengan coretan coretan kasar yang mungkin tidak seindah puisi puisi sastrawan dunia, bahkan artikel artikel para peneliti yang sangat luar biasa dengan penemuannya. Penulis hanya mencoba mengguratkan buah pikir antah barantah yang sempat terlewat begitu saja. Ide dari keresahan yang kemudian muncul saat menyikapi hal hal yang sedang terjadi dan dirasakan oleh penulis. Malam ini masih ditemani dengan secangkir kopi seperti biasanya, di tempat biasanya juga yakni di Oase Cafe dan Literasi penulis merasa tergerak untuk menulis.
Penulis malam ini tidak akan menyuguhkan sebuah topik khusus tentang apa yang akan diperbincangkan. Penulis hanya sedang gundah gulana, hal ini disebabkan oleh buku buku yang sedang saya baca beberapa waktu terakhir. Dunia Shopie adalah salah satu buku yang cukup memberikan penulis banyak antusiasme dalam menggugah minat membaca penulis. Buku bertajuk Novel karya Jostein Gaarder memang luar biasa.  Karya berkonsep sederhana ini memberikan alur menarik untuk menyampaikan kisah kisah Filsafat Barat. Jostein Gaarder memberikan wawasan dasar awal munculnya Filsafat Barat ‘meskipun dirasa sedikit mengesampingkan Filsafat Timur ataupun Filsafat lainnya’ (pendapat penulis). Jostein Gaarder memang apik dalam mengemas model penyampaian dan pemahaman filsafatnya dengan cara pengiriman surat surat untuk Shopia. Sehingga menurut penulis Dunia Shopie karya Jostein Gaarder adalah bacaan wajib yang harus diselesaikan jika ingin belajar terkait filsafat.
Seiring berjalannya waktu, meskipun belum sepenuhnya tuntas membaca Dunia Shopie karya Jostein Gaarder (efek buku yang tidak ada di perpustakaan Oase Cafe dan Literasi). Penulis harus berpindah buku karya Fauz Noor. Buku berjudul Tapak Sabda ini hampir sama dengan Dunia Shopie. Mengapa demikian? Buku ini memiliki tema sama yakni tentang Filsafat dengan model pembahasan yang sama juga yakni berbentuk karya Novel. Setelah membaca kalimat pengantar dan bagian pertama dari Tapak Sabda ini. Penulis merasa tergugah untuk mekhatamkan buku ini. Bagaimana tidak, pasalnya penulis memang sedang panas panasnya tertarik pada dunia filsafat. Sedikit liar memang, tetapi hal ini seperti naluri yang kemudian tumbuh seketika. Pada Novel Filsafat Tapak Sabda ini bisa jadi akan dibahas dengan ‘berani’ tetang Filsafat dari sudut Islam. Entahlah yang pasti rasanya demikian.
Filsafat memang menarik untuk dibahas. Filsafat menggambarkan kehidupan yang sesungguhnya, membahas dalam sudut pandang ontologi, epistemologi, etika, estetika, teologi, antropologi, kosmologi dan eskatologi. Dunia Shopie dan Tapak Sabda bisa jadi menjadi media penyampai cabang ilmu Filsafat yang disajikan secara sederhana. Buku buku ini menggambarkan Filsafat dengan berani dan tetap santun. Buku selanjutnya yang harus dikhatamkan adalah Semesta Sabda karya Fauz Noor. Hemat penulis, bahwa beberpa buku ini adalah gerbang baru menuju dunia Filsafat yang sesungguhnya.
Suatu saat mungkin penulis akan menjadi ‘penulis’ sesungguhnya. Amin. Berharap, berdo’a dan berusaha saja, soal nanti terserah Allah yang menentukannya. Penulis merasa tergugah untuk nanti bisa merangkai topik satu ke topik lainnya. Merangkai kalimat kalimat menjadi paragraf sederhana yang informatif. Semoga saja. Penulis sedikit banyak merasa di dalam diri ini terdapat potensi yang harus terus dikembangkan. Menggugah perasaan sunyi yang menghinggapi, perasaan sunyi yang seakan tersibukan tetapi sukar untuk diterjemahkan di dalam kehidupan. dan kemudian...
Sudahkan Anda Terjaga?
Adil Berfikir Ikhlas Berkarya. Salam.

Moch. Faizul Huda
Malang, 1 Mei 2017
Previous
Next Post »