Satu lagi aset kebudayaan
asli Indonesia yang diakui dunia.Klaim tersebut dicetuskan setelah
aksara Jawa mendapat pengakuan resmi dari Unicode,lembaga di bawah
naungan UNESCO. Pengakuan tersebut diberikan oleh Unicode pada 2 Oktober
2009, bersamaan dengan penetapan batik sebagai warisan budaya tak benda
Indonesia oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO). Dengan pengakuan itu, kini aksara
Jawa bisa dipakai untuk komputer. Aksara Jawa setara dengan huruf lain
di dunia yang telah digunakan dalam komputer yakni Latin, China, Arab,
dan Jepang.
”Aksara Jawa sudah diakui
Unicode, lembaga di bawah UNESCO yang menangani standar kode aksara pada
komputer di dunia,” kata Redaktur Pelaksana majalah berbahasa Jawa
Panjebar SemangatAryo Tumoro kemarin. Menurut Aryo, pengakuan tersebut
diberikan setelah Ki Demang Sokowaten dari Yogyakarta pada 9 September
2007 silam mendaftarkannya ke Unicode.”Dengan pengakuan itu, kita dapat
meminta kepada programmer komputer untuk memasukkan aksara Jawa ke dalam
fontpada komputer,”ujarnya.
Aryo Tumoro menambahkan,
upaya lain dalam rangka melestarikan aksara Jawa juga telah dilakukan
oleh Ki Demang Sokowaten. Wujudnya, dia meluncurkan laman berbahasa Jawa
di dunia maya sejak 6 Januari 2006 dengan alamat ki-demang.com. Situs
itu berisi penanggalan Jawa, ulasan tentang kesenian seperti macapat,
gamelan, dan pakeliran, piwulang kautaman, hingga kuliner masakan Jawa.
Ki Demang juga menyelipkan cerita cekak Jawa (cerita pendek berbahasa
Jawa). Selain itu ada fitur tentang tata cara menentukan karakter
menurut weton atau hari lahir menurut penanggalan Jawa.
”Yang jelas, laman ini
membantu nguri-uri (melestarikan) bahasa Jawa yang penuturnya juga makin
menyusut. Ki Demang melakukan terobosan yang cerdas,”ujarnya. Pengakuan
aksara Jawa oleh Unicode juga disambut gembira awak Jaya Baya,majalah
berbahasa Jawa lainnya di Jawa Timur.”Sejak pengakuan itu,ada seorang
ibu dari Jawa Barat yang langsung menciptakan buku berisi cara mudah
belajar bahasa Jawa,”tutur Endang Irowati,reporter Jaya Baya. Ketua
Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Arief Rahman mengaku belum
mengetahui keluarnya pengakuan aksara Jawa oleh UNESCO.
Dia hanya mengakui, aksara
Jawa memang tengah didaftarkan ke UNESCO. “Yang saya tahu memang sudah
didaftarkan ke Unicode.Saya tidak tahu kapan disahkan,” katanya ketika
dihubungi Harian Seputar Indonesia tadi malam. Menurut Arief, banyak
keuntungan bagi Indonesia apabila aksara Jawa diakui UNESCO sebagai
simbol salah satu bahasa ibu di dunia. Di antaranya akan terlindungi
dari ancaman kepunahan, menjaga sendi-sendi kebudayaan aksara Jawa,serta
tidak bisa dicuri atau diklaim pihak manapun.
Dalam penilaiannya saat ini,
aksara Jawa harus memiliki naskah akademik tentang asal-usul dan
nilai-nilai keilmuan yang tinggi agar diakui dunia. “Ini bukan hanya
mempertahankan kebudayaan tetapi juga melindungi dan melestarikannya
sekaligus,” terang Arief. Sementara itu, budayawan SudjiwoTedjo
mengatakan,bangsa Indonesia selama ini kurang menghargai warisan budaya,
namun marah apabila budayanya diklaim oleh negara lain.“Ini sungguh
memprihatinkan. Namun, persoalan itu dikembalikan lagi kepada cara
Indonesia untuk menghormati warisan budaya.”
EmoticonEmoticon